Jakarta, 27 Januari 2009, Sepulang ujian Legal yang sudah dipasrahkan pada Tuhan YME, Saya melangkah santai saja keluar kampus karena masih pagi dan keadaan cuaca yang mendukung kita untuk bermalas-malasan hari ini. Dengan kepala yang sedikit pusing karena belajar semalam suntuk untuk ujian Legal yang habis-habisan bahannya dari awal buku hingga akhir.
Jalan santai dengan sedikit hati-hati ketika sampai di jembatan busway Karet yang licin dan becek karena hujan. Jembatan itu beberapa bagian atapnya mengangga, bahkan ada yang terbuka lebar tanpa atap, entah kapan yah mau diperbaiki? Sudah lebih dari 3 bulan rasanya dari awal semester hingga sekarang UAS saja masih belum ada perbaikan apa pun sepertinya. Ironisnya didekat jembatan itu tertempel poster besar semacam kampanye dari Transjakarta yang bertuliskan "kenapa kita harus cinta busway?" ("tanya kenapa? kalau menurut iklan A Mild). Sedih yah?=P
Sesampainya di halte kota, sperti biasanya genangan air dilantai berubin, bagus untuk main seluncuran. (sayangnya yang jalan bukan pemain seluncur profesional)
Saya seperti biasa naik mikrolet M39 yang menuju pademangan, sepanjang perjalanan saya dikejutkan oleh bunyi glambir dari mobil pemadam kebakaran yang lewat, saya pun menengok ke jendela untuk melihat ada apa yang terjadi karena sepertinya dekat rumah saya.
Asap hitam ngebul terlihat akhirnya begitu mikrolet saya belok kearah kanan menuju jalanan gunung sahari dari jalanan mangga dua. Asap itu keluar dari jendela kaca ruko "Acer" lantai 2, Ruko yang terletak di komplek mangga dua square itu ramai dikerubuti oleh mobil pemadam yang berusaha memadamkan asap hitam itu. Dari jendela mikrolet saya tercium bau tidak sedap seperti bau angus dari listrik yang konslet. ternyata benar saja, seorang bapak yang baru saja naik ke mikrolet yang saya tumpangi berkata "Kebakarannya gara-gara listrik konslet!"
Untung suasana jalanan hari ini begitu lancar dan tidak ramai, sepertinya Jakarta sebagian besar masih menikmati liburan imlek, tidak sperti saya yang bukan saja harus ke kampus tapi ditambah hari ini UAS hari pertama.(antw)
27 January 2009
12 January 2009
Sate Biawak
poto by : daniel wijaya
Pernakah anda memakan sate ayam, mungkin itu sudah biasa. Bagaimana bila anda memakan sate biawak? Ia kali ini saya akan membahas mengenai sate biawak, karena rasa penasaran saya yang besar akan sate biawak, akhirnya saya pun memutuskan untuk mencobai makanan yang belum lazim ini. Kebetulan dekat rumah saya baru buka rumah makan yang menjajahkan makananyayang unik yaitu hanya berhubungan dengan daging sanca atau ular dan biawak. Masakan favorite 79 beralamat di Jl. Pademangan 4 GG 17 No.34, dimana saya akan mencoba sate biawak tersebut.
Tadinya saya sangat ragu untuk mencoba sate biawak, karena daging dan rasanya yang belum perna saya coba dan mungkin saja asing bagi lidah saya. Saya dan kakak perempuan saya memutusakan untuk mencobainya. Saya memesan sate biawak dan kakak saya mencoba sanca goreng. Makan datang dan saya masih memiliki rasa ketidakpercayaan untuk memakan makanan ini, akhirnya saya memutuskan untuk mehilangkan rasa takut dan penasaran saya terhadap sate biawak.Saat saya memakannya sungguh diluar apa yang saya bayangkan selama ini, ternyata sate biawak enak mungkin dagingnya agak sedikit berbeda dengan daging ayam, dagingnya yang sedikit lebih kenyal dan sulit untuk dihancurkan.
Saya juga mencoba sanca goreng yang dipesan oleh kakak saya, rasa dagingnya tidak kalah enak dengan sate biawak, hanya saja dagingnya lebih ayam yang agak kenal dan padat, sanca goreng lebih banyak tulang dan dagingnya lebih sedikit.
Pernakah anda memakan sate ayam, mungkin itu sudah biasa. Bagaimana bila anda memakan sate biawak? Ia kali ini saya akan membahas mengenai sate biawak, karena rasa penasaran saya yang besar akan sate biawak, akhirnya saya pun memutuskan untuk mencobai makanan yang belum lazim ini. Kebetulan dekat rumah saya baru buka rumah makan yang menjajahkan makananyayang unik yaitu hanya berhubungan dengan daging sanca atau ular dan biawak. Masakan favorite 79 beralamat di Jl. Pademangan 4 GG 17 No.34, dimana saya akan mencoba sate biawak tersebut.
Tadinya saya sangat ragu untuk mencoba sate biawak, karena daging dan rasanya yang belum perna saya coba dan mungkin saja asing bagi lidah saya. Saya dan kakak perempuan saya memutusakan untuk mencobainya. Saya memesan sate biawak dan kakak saya mencoba sanca goreng. Makan datang dan saya masih memiliki rasa ketidakpercayaan untuk memakan makanan ini, akhirnya saya memutuskan untuk mehilangkan rasa takut dan penasaran saya terhadap sate biawak.Saat saya memakannya sungguh diluar apa yang saya bayangkan selama ini, ternyata sate biawak enak mungkin dagingnya agak sedikit berbeda dengan daging ayam, dagingnya yang sedikit lebih kenyal dan sulit untuk dihancurkan.
Saya juga mencoba sanca goreng yang dipesan oleh kakak saya, rasa dagingnya tidak kalah enak dengan sate biawak, hanya saja dagingnya lebih ayam yang agak kenal dan padat, sanca goreng lebih banyak tulang dan dagingnya lebih sedikit.
Ada beberapa manfaat dari daging yaitu dapat menyembuhkan penyakit asma dan minyak dalam tubuhnya juga dapat mengobati penyakit kulit.
Berikut ini adalah alamat lengkap dan daftar menu.
MASAKAN FAVORITE 79, jln. pademangan 4 Gg. 17 No.34 Telp.6413317
Daftar Menu :
Sate biawak/sanca Rp.20.000,-
Sanca goreng Rp.12.000,-
Sanca fung kuik(sop merah) Rp.12.000,-
Karee biawak Rp.15.000,00
Biawak mabok(sop arak) Rp.30.000,-
artikel by : Daniel wijaya
Subscribe to:
Posts (Atom)