03 December 2008

Ada yang Aneh dengan Jembatan Busway Pulo Mas





Jakarta, 3 Desember 2008, Hari ini saya ada keperluan untuk mengunjungi salah satu mall besar di bagian utara Jakarta. Karena sebagai seorang mahasiswa yang belum mempunyai pekerjaan tetap, saya memutuskan untuk berpetualang dengan mengendarai Busway karena ongkosnya yang sangat murah ketimbang Taksi yang bisa berkali-kali lipat. Karena letak rumah saya yang berada di daerah Gunung Sahari, Jakarta, Saya terpaksa harus transit di Terminal Senen untuk kemudian melanjutkan perjalanan saya mengunakan Busway Koridor 3 (Harmoni-Pulo Gadung). Setibanya saya di terminal Senen, saya tercengang dengan keadaan terminal disana, saya tidak menyangka bahwa keadaannya akan lebih buruk dari keadaan terminal busway yang saya gunakan setiap hari untuk menuju kampus (yaitu Busway koridor 1, Kota-Blok M).

Tangga yang saya lewati berupa lempengan besi yang disambung tiap anak lantainya, setiap kali diinjak ia akan mengeluarkan suara dan salah-salah kaki kita dapat terjeblos kedalamnya karena anak tangga itu seperti 2 buah pintu yang tidak terkunci rapat. Lempengan besi itu disambung bukan dengan las, seperti seharusnya, namun hanya dengan mur, dan sekarang karena banyaknya orang yang melewatinya maka sekarang sambungan itu sudah mengangga. Lucunya lagi, lempengan besi itu terkesan dipaksakan karena tidak diberi jedah sama sekali satu sama lainnya ukurannya yang terlalu pas-pasan itulah yang menurut saya akan memudahkan kaki kita (lebih bahaya lagi untuk anak kecil, karena ukuran kaki mereka yang kecil) untuk terjeblos kedalamnya.

Tidak sampai situ saja, Setibanya saya di terminal Pulo Mas, tadinya saya tidak menyadari keanehan dari jembatan buswaynya, namun setelah saya lihat lebih seksama maka hal ini mengejutkan saya, jembatan dari busway tersebut miring/ bengkok (seperti yang terlihat pada foto). Saya sebagai seorang yang lumayan takut dengan ketinggian, segera saja berhati was-was dengan jembatan yang bengkok itu. Setelah saya telusuri dengan menanyakan para pengendara ojek yang ada dibawah jembatan, ternyata jembatan itu bengkok karena tertubruk oleh sebuah truk tangki yang tinggi yang memaksakan untuk lewat. Truk itu akhirnya tersangkut ditengah-tengah dan terpaksa harus memaksakan lewat, alhasil jembatan beton itu pun akhirnya bengkok. Abang Ojek yang mengaku bernama Adam (foto), menyaksikan kejadian pada siang itu, sekitar sebulan lalu, sang pengendara Truk yang akhirnya ditangkap oleh aparat setempat, namun entah bagaimana kelanjutannya, saya yakin pasti ada perdamaian dari kedua belah pihak.

Apakah jembatan itu aman??
Pertanyaan ini terus berputar terus hingga saya menulis blog ini, keacuhan dari pihak pengelola membuat saya sedikit khawatir. Apakah ini yang akan selalu dilakukan setiap penduduk Jakarta?? Kapankah tipikal dari orang di kota besar ini akan berakhir??
Selalu mengobati, tidak pernah mencegah??
Pertama-tama keacuhan dari pengendara truk dengan rambu batas ketinggian yang terpasang dengan jelas di jembatan, belum lagi keacuhan pihak pengelola yang membiarkan begitu saja jembatan itu selama sebulan penuh bengkok seperti itu. Kapankah akan diperbaiki? menunggu korban berikutnya??
(photo& article by: antw)

4 comments:

  1. hwaaa!!
    trnyta ditabrak truk yaph! br tw.. kirain semen na runtuh pinggir na ato gr" badai jd mlengkung..
    GG~

    ReplyDelete
  2. Bagus tulisannya, enak dibaca dan informatif. Saya termasuk pengguna Busway tapi belum pernah singgah ke halte Pulomas :-)memang mengerikan jalan di jembatan yang goyah, ngebayangin kalau sampai kejeblos, waduh...

    ReplyDelete
  3. info nya bagus.... cukup membuat qta waspada.... tapi u pasti dapetnya copy paste yah? apalagi yang antw... pemalas mana mungkin melakukan penelitian? ckckckckckck....

    ReplyDelete